Sunday, January 31, 2010

ketidakpercayadirian dan kemunafikan

Sayang sekali jika orang yang kalian kasihi sebagai teman tapi menganggap kalian nggak baik, apalagi dari sudut pandangnya yang sama sekali nggak umum, mungkin bisa dibilang sangat pribadi. Ada alasan aku ngomong kayak gini, karena masih aja ada orang AUTIS, maksudku, lihatlah mereka, menciptakan dunianya sendiri tanpa mau orang lain membicarakannya dan masuk ke dunianya. Pertanyaannya: KENAPA? WHY? HOW COULD IT BE?
Aku di sini sebagai pemilik blog pengen bercerita secara transparan sama kalian, bisa juga dibilang share or minta nasehat. Tapi aku di sini juga nggak mau dianggap memelas diri.
Dia seseorang yang sangat nggak mau disalahkan, katakan saja nggak mau dikalahkan.
She pretends to having many friends in surreal worlds than in real worlds.
Banyak orang dinilainya copycat her style, pengkhianat, backstabber, traitor or apalah itu. Yang paling membuatku tertawa, dia menjelek-jelekkan orang saat kejelekan itu dia lakukan.
"Hey, aku tidak suka orang mengcopy style orang lain! Lihat, dia memakai pita di rambut seperti model luar negeri ini." setelah itu aku melihatnya memakai pita itu di rambutnya sendiri
"Hey, aku tidak suka orang pamer dan sombong!" setelah itu dia menunjukkan semua barang yang baru saja dibelinya, itu pamer bukan ya?
"Hey, hari gini masih jaman ya ngata2in orang lewat status or wall?" setelah itu berentet-rentet dia mengkritik orang lewat hal-hal tersebut
"Hey, kalau kalian punya masalah denganku, jangan ngumbar kejelekan dan ngomong di belakang, berbicaralah tepat di depanku!" setelah itu dia mengkritik orang lain tanpa ada kontak apapun dengan orang itu.
Dia bekas perokok berat, kenapa dia harus setuju dengan perempuan perokok sedangkan setelah menyandu rokok dia menutupi bibirnya yang hitam itu dengan pemerah bibir?
tidak percaya dirikah dia?
Dia berkata ingin membalas dendam, dan tidak dilakukan.
Maaf ya aku tidak pernah sekalipun menutupi kejelekan yang sudah orang lain tau.
Pantaskah orang seperti dia dipertahankan lagi menjadi teman? Apalagi setalah bertengkar aku yang lebih dulu mengajak untuk baikan. Then aku dianggap betrayer karena sudah berteman dengan musuhnya. Hey girl, what are you thinking?? Kamu juga berteman dengan musuh dari musuhmu! Di sini aku juga ingin menjelaskan kenapa aku berteman dengan musuhnya.
Aku hanya ingin membeli barang dari onlineshopnya. Dan kalaupun dia bercerita tentang kamu, aku hanya mendengarkan. Dan menurutku kali ini kamu salah besar, berani sekali bercerita tentang musuhmu kepadaku tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.
Jangan berkata kamu belajar dewasa kalau umur dan tingkahlakumu bertolak belakang seperti ini. sigh*
Ternyata susah berteman dengan autis.
Ayo,berikan pendapat kalian!

No comments:

Post a Comment

feel free to leave comments, or critics. If you don't mind, follow my blog and I'll follow yours. Thankyou so much! \(>.<)/